Integrasi SDGs dalam Pembelajaran

Yayasan Sekolah Kristen Indonesia (YSKI) menggelar seminar dan diskusi guru bertajuk “Mengintegrasikan SDGs dalam Pembelajaran di Sekolah Kristen” pada Sabtu, 20 September 2025. Kegiatan ini diikuti oleh guru-guru dari unit TK, SD, SMP, hingga SMA dengan menghadirkan narasumber Prof. Joseph Ernest Mambu, Ph.D. dari Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW). Seminar ini diselenggarakan untuk memperkuat pemahaman guru mengenai Sustainable Development Goals (SDGs) serta mendorong integrasinya dalam proses belajar mengajar.
SDGs (Sustainable Development Goals) adalah 17 tujuan pembangunan berkelanjutan yang disepakati PBB sebagai komitmen global bangsa-bangsa sedunia untuk diwujudkan pada tahun 2030. SDGs mencakup isu kemiskinan, pendidikan, kesehatan, kesetaraan gender, lingkungan, hingga perdamaian. Integrasi SDGs dalam pembelajaran di sekolah penting karena membekali siswa belajar peduli pada isu global, mengaitkan pelajaran dengan kehidupan nyata, mengembangkan keterampilan abad 21, serta membentuk karakter yang peduli, bertanggung jawab, dan berdampak positif bagi masyarakat, lingkungan, dan masa depan bersama.
Dalam paparannya, Prof. Joseph menjelaskan bahwa integrasi Sustainable Development Goals (SDGs) ke dalam pembelajaran perlu dirancang secara kreatif dengan memperhatikan empat dimensi keberlanjutan: ekologis, ekonomi, sosial, dan budaya. Setiap dimensi dapat dikontekstualisasikan, misalnya isu perubahan iklim (ekologis), gaya hidup konsumtif (ekonomi), kesetaraan gender atau bullying (sosial), serta tanggung jawab dalam memahami keberagaman bahasa dan budaya (cultural).
Narasumber juga menekankan pentingnya mengolah materi SDGs dengan kerangka HOTS (Higher Order Thinking Skills). Misalnya, pada isu bullying, siswa SD dapat diajak membuat poster anti-bullying , sementara siswa SMP dan SMA dapat diminta menganalisis kasus nyata atau menyusun opini kritis. Pada isu gender equality, siswa bisa melakukan survei sederhana, menganalisis data, hingga membuat mini-drama kreatif yang mencerminkan perjuangan melawan ketidakadilan gender.
Selain itu, integrasi SDGs harus sejalan dengan prinsip pembelajaran mendalam: joyful, meaningful, dan mindful. Guru diajak merancang pengalaman belajar yang menyenangkan, relevan dengan kehidupan nyata, sekaligus menumbuhkan kesadaran siswa sebagai pembelajar aktif dan peduli lingkungan.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para guru tidak hanya memahami konsep SDGs, tetapi juga mampu menyusunnya menjadi praktik pembelajaran yang kontekstual, kreatif, dan berdampak bagi pembentukan karakter siswa Kristen yang peduli, bertanggung jawab, serta siap menghadapi tantangan global.