Yayasan Sekolah Kristen Indonesia – Great School

Ravaya Spektakel 2025: Paket Lengkap Seni Pertunjukan dalam Pentas Cerita Rakyat

Tidak seperti biasanya, antrian manusia memadati Taman Budaya Raden Saleh (TBRS), Kota Semarang pada Sabtu petang (22/02/2025). Pangkalnya adalah Gedung Serba Guna (GSG) TBRS, lokasi digelarnya “Ravaya Spektakel: Cerita Rakyat Nusantara”.

“Ravaya Spektakel” adalah pagelaran sendratasik (seni, drama, tari, dan musik) hasil kreasi murid-murid kelas 12 SMA Kristen YSKI. Mengusung tema “Cerita Rakyat Nusantara”, murid-murid SMA Kristen YSKI menampilkan kreatifitas mereka atas tiga cerita rakyat Indonesia, yaitu “Ande-Ande Lumut”, “Jaka Tarub”, dan “Lutung Kasarung”.

Embrio pagelaran ini adalah pentas seni pada tahun 2024 yang diselenggarakan di lingkungan SMA Kristen YSKI. Setelah melihat antusiasme yang besar, para guru Seni Budaya (tari, musik, dan rupa) dan guru Bahasa Jawa merengkuh keberanian dengan menjadikan merencanakan pementasan yang lebih profesional dan terbuka untuk publik.

“Melalui proses kreatif yang mereka buat, kami berharap dapat menghasilkan karya yang inovatif dan menginspirasi, serta memberikan ruang untuk berkreasi dan berekspresi. Pentas kolaborasi ini tidak hanya bertujuan untuk merayakan kekayaan seni budaya kita, tetapi juga sebagai platform untuk mempromosikan inovasi dalam seni pertunjukan,” terang Kristina Dwi Handayani, S. Pd, guru Seni Tari SMA Kristen YSKI yang juga penggagas pagelaran Ravaya Spektakel.

Inovasi dan perayaan seni budaya Nusantara dalam seni pertunjukkan ini dapat dikatakan berhasil. Tiga cerita rakyat yang sudah dikenali banyak orang ini dikemas ulang menjadi pementasan penuh gegap gempita. Para murid memanfaatkan ragam teknik tata lampu, tata suara, dan teknologi rekaman audio-visual untuk membentuk pementasan yang megah.

Kemegahan tersebut dibuktikan dengan ludesnya 500 tiket yang disediakan panitia. Ratusan penonton yang terdiri atas para guru, orang tua murid, tamu undangan, dan pengunjung umum yang hadir berkali-kali mengeluarkan gelak tawa, berdecak kagum, dan bertepuk tangan sambil berdiri sepanjang pementasan sejak pukul 16.00–21.00 WIB.

“Tujuan pementasan ini adalah penilaian ujian praktik sekaligus pembelajaran bagi para murid di bidang pertunjukkan, dekorasi, lighting, audio-visual, musik, gerakan, dan semua unsur pertunjukkan yang ada,” saksi Kristina. Tidak hanya pembelajaran teknis, para murid SMA Kristen YSKI sudah dipastikan mepelajari lebih dalam praktik kerja sama, komunikasi, juga pemecahan masalah dari setiap tahapan dan gesekan selama proses pentas produksi ini.

Rasanya tidak berlebihan jika pementasan Ravaya Spektakel 2025 kemarin sedikit mengaburkan batas antara seniman profesional dan remaja SMA.

Selain pementasan sendratasik, pagelaran Ravaya Spektakel 2025 juga dimeriahkan oleh pentas TDC (Talent Development Class/Ekstrakulikuler) Teater SMA Kristen YSKI, Keroncong Sakunine (kelompok keroncong guru YSKI), kolaborasi tari SMP & SMA Kristen YSKI, dan ditutup oleh TDC FFDC (modern dance) YSKI.

Saat TDC FFDC menutup pementasan dengan menyalakan confetti, duo pewara yang sejak awal menemani para audiens mengumumkan dengan bangga, “Sampai bertemu di Ravaya Spektakel #2 tahun depan!”

Gregorius Tri Hendrawan Manurung, S.S.