Think Globally, Act Locally

Konsep Think Globally, Act Locally relevan tidak hanya untuk orang dewasa, tetapi penting juga dalam parenting. Konsep ini diperlukan dalam pola asuh dan pendidikan anak. Sebagai orang tua, menanamkan nilai-nilai global sekaligus mendorong anak untuk bertindak sesuai konteks lokal adalah kunci membentuk individu yang bijak terhadap masalah yang ada, peduli kebutuhan lingkungan sekitar, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Apa itu think globally, act locally?
Think globally, act locally diartikan sebagai segala pemikiran atau kebijakan yang diambil oleh pemerintah negara dan bagaimana implementasinya kemudian, selain ditujukan secara sengaja atau tidak sengaja untuk memaksimalkan kepentingan nasionalnya sendiri namun dalam prosesnya dapat sejalan atau tidak bertentangan dengan kepentingan global atau bahkan mendukungnya (Intermestic: Journal of International Studies e-ISSN.2503-443X Volume 3, No. 2, Mei 2019 (100-106) doi:10.24198/intermestic.v3n2.1)
Makna dari pernyataan ‘berpikir global, bertindak lokal’ adalah memiliki pemikiran serta sikap yang terbuka terhadap perkembangan zaman, namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaan lokal. (https://www.kompas.com/skola/read/2021/11/01/153000869/makna-pernyataan-berpikir-global-bertindak-lokal-.)
Makna kedua konsep tersebut mengajak untuk berpikir dalam skala global, memahami isu-isu besar seperti lingkungan, kemanusiaan, atau teknologi, namun bertindak berdasarkan kebutuhan dan potensi lokal. Dalam parenting, hal ini berarti mengajarkan anak tentang dunia yang luas tanpa melupakan pentingnya kontribusi pada komunitas sekitar.
Mengapa Penting?
Konsep berfikir global bertindak lokal penting untuk diajarkan kepada anak-anak, dengan alasan berikut :
- Mengembangkan Perspektif Global
Di saat anak-anak berada di era globalisasi, maka perlu bagi mereka untuk memahami isu-isu lintas negara seperti perubahan iklim, keadilan sosial atau budaya yang berbeda. Pengetahuan tersebut akan membantu mereka menjadi individu yang toleran dan berpikiran terbuka.
- Memperkuat Keterlibatan Lokal
Dalam hal ini anak-anak diajarkan untuk berbut baik terhadap lingkungan sekitar, mereka belajar nilai tanggung jawab dan aksi nyata. Mulai dari kegiatan berdonasi, kebersihan lingkungan, dan kegiatan-kegiatan sederhana namum memberikan dampak besar. - Membentuk empati dan keberanian dalam bertindak
Isu global yang muncul dapat memberi anak alasan untuk peduli dan menumbuhkan empati mereka dan bertindak secara lokal memberikan kemampuan untuk berkontribusi secara nyata.
Bagaimana cara mengajarkannnya kepada anak?
Konsep berfikir global bertindak lokal dapat diajarkan dengan cara-cara berikut :
- Edukasi Tentang Dunia
Edukasi tentang dunia dapat dilakukan dengan memperkenalkan anak pada keanekaragaman budaya ,bahasa, dan tradisi dari berbagai negara. Hal itu merupakan langkah penting untuk membangun pemahaman dan toleransi. Hal tersebut dapat dilakukan melalui media buku, film, ataupun kegiatan seni seperti membuat kerajinan khas dari berbagai budaya. Selain itu, anak diajak mendiskusikan isu-isu global seperti sampah plastik, deforestasi, kebakaran hutan, dan perubahan iklim. Hal tersebut dapat membantu anak memahami tantangan dunia saat ini. - Keterlibatan anak dalam kegiatan lokal
Keterlibatan anak dalam kegiatan sederhana sebagai tindakan mereka dalam mendukung isu global. Misalnya dengan menanam pohon, mereka membantu mengurangi dampak pemanasan global.
- Ciptakan Proyek Kecil yang Berdampak
Merancang project sederhana yang dapat dimanfaatkan. Misalnya, mendaur ulang barang bekas menjadi barang reuse. Atau dengan mengadakan kampanye kecil di sekolah tentang hemat energi.
- Gunakan Teknologi dengan Bijak
Memanfaatkan media sosial atau aplikasi untuk mengedukasi anak tentang isu global. Meskipun tetap harus diingat bahwa pembatasan penggunan screen time sangat diperlukan guna menjaga kesehatan fisik dan mental anak. Dorong mereka untuk mencari inspirasi dari figur publik atau komunitas yang sudah menerapkan Think Globally, Act Locally.
Hasilnya? Anak dengan Jiwa Global dan Tindakan Lokal.
Mendidik anak untuk berpikir global dan bertindak lokal bukan hanya tentang mengajarkan nilai-nilai baik, tetapi juga membekali mereka untuk menjadi bagian dari solusi bagi tantangan dunia. Mulailah dari langkah kecil di rumah, sekolah dan lingkungan sekitar.
Apabila dapat dilakukan dengan baik dan konsisten maka benih perubahan akan terus tumbuh sepanjang hidup mereka. Sebagaimana dunia membutuhkan generasi masa depan yang peduli, tugas kita sebagai orang tua adalah memberikan mereka pijakan untuk berpikir besar namun tetap bertindak nyata.
Anak yang tumbuh dengan prinsip Think Globally, Act Locally memiliki kesadaran mendalam tentang dunia dan tanggung jawab terhadap lingkungan sekitar. Mereka akan lebih tangguh dalam menghadapi tantangan global, sekaligus memiliki akar yang kuat dalam budaya dan komunitas lokal. Dengan bimbingan orang tua, nilai ini tidak hanya menciptakan generasi yang cerdas, tetapi juga individu yang peduli, tangguh, dan siap berkontribusi bagi dunia. Perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil dan langkah itu bisa dimulai dari keluarga Anda.
SD Kristen 1 YSKI sebagai Global School mendorong siswa untuk berpikir secara global dan bertindak secara lokal melalui teaching learning process yang berfokus pada Sustainable Development Goals (SDGs). SDGs merupakan komitmen global dan nasional untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui 17 tujuan dan sasaran global yang ditetapkan hingga tahun 2030. Tujuan ini disepakati oleh negara maju maupun berkembang di Sidang Umum PBB pada September 2015 (https://sdgs.bappenas.go.id/). Dengan berpedoman pada SDGs SD Kristen 1 YSKI mengintegrasikan nilai-nilai keberlanjutan ke dalam kurikulum. Peserta didik diajak untuk peduli dengan isu-isu global dan melakukan aksi nyata melalui proses belajar.